Pages

Wednesday 9 October 2013

RAHASIA MENDIRIKAN SHALAT



Berupaya merasakan keagungan Allah di saat takbiratul ihram "Allah Akbar". Berusaha merenungkan hakikatnya dan menyesuaikan hati dengan apa yang diucapkan lisannya. Karena Allah lebih besar dari segala sesuatu, maka hendaklah engkau mengagungkan-Nya janganlah engkau disibukkan oleh selain-Nya.

Merenungkan makna-makna bacaan yang kamu baca di dalam shalat Seperti ayat-ayat Al-Qur'an, tasbih, doa dan lainnya. Supaya tercipta ketenangan, pengambilan pelajaran dan hati sibuk dengan makna makna tersebut.

Shalatlah seperti orang yang mau berpamitan, yang tidak mengetahui apakah ia akan shalat lagi sesudahnya atau tidak, karena detik-deti akhir adalah sangat mahal, terutama shalat terakhir apabila kita aka merasa berpisah darinya.

Peliharalah shalat berjamaah dimasjid karena ia adalah wajib bagi laki-laki. Masuk ke dalan barisan orang yang shalat mengundang rahmat yang mencakup seluruh orang yang shalat. Mereka itulah kumpulan orang yang beruntung. Siapa saja yang bergabung dengan mereka tidak akan celaka, karena mereka sedang berada dalam dzikir yang terbesai terutama shalat Subuh.
Sebab, ia adalah shalat yang dihadiri oleh para malaikat, maka menghadirinya berarti menunjukkan kejujurannya bersama Allah. Ia rela meninggalkan tempat tidurnya, rasa kantuknya (dan istrinya). Ia bangkit mendatangi panggilan Tuhannya, berjalan di kegelapan malam (menembus hawa dingin yang menusuk tulang - pent), guna mendatangi masjid. Berbeda dengan orang munafiq yang merasa berat inelakukannya.

Jagalah shalat-shalat sunnah, rawatib dan yang bukan rawatib, karena shalat-shalat sunnah itu menutupi kekurangan yang terjadi di dalam shalat fardhu, Nabi bersabda,`Barangsiapa melakukan satu shalat yang ia tidak menyempurnakannya maka ditambahkanlah kepadanya dari shalat-shalat sunnahnya hingga sempurna. "(HR. Thabrani)

Dengan khusyu' dan tadabbur (merenung), shalat menjadi penyejuk mata dan penerang hati dan wajah. Rasul bersabda,
`Dan dijadikan kesejukan mataku di dalam shalat."

Dengan shalat manusia terbebas dari setiap petaka, kekejian dan kemunkaran.`Dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan­perbuatan) keji dan mungkar. "(QS. Al-Ankabut: 45). 

Memperhatikan wudhu dan menyempurnakannya, menghadirkan rasa beribadah di dalamnya, menghadirkan hati, dan mencari pahala cucuran air yang mengalir dari anggota wudhu, karena dosa-dosa berguguran bersamanya.

Menjaga dirinya untuk tidak mengungkit-ungkit amal atas Allah, atau persangkaan bahwa dirinya memiliki hak atas Allah. Ia berupaya keras agar manusia tidak mengetahui keadaannya bersama Allah tidak membuatnya ujub, itu dapat menutupi hati, niat dan keadaannya

Dengan shalat sejati, seluruh amal menjadi baik dan diterima ole Allah, dan dengan rusaknya shalat, maka rusaklah seluruh amal. Denga shalat seorang hamba dapat merasakan manisnya bermunajat, dan naik di tangga ubudiyah. Dengan shalat, ia mengenal Tuhannya, menikmati munajat merasakan manis dan lezat yang tidak dirasakan oleh orang-orang yang lalai.

Apabila kamu ingin mengetahui kedudukanmu di sisi Allah maka lihatlah kepada kedudukan shalat dalam dirimu dan seberapa banya bagianmu daripadanya. Shalat adalah hubungan antara hamba dan Tuhannya. Ia adalah garis batas antara kufur dan Islam. Ia adalah lima kali dengan pahala lima puluh kali. Ia adalah ibadah yang diwajibkan dari atas langit ketujuh antara Allah dengan Muhammad tanpa perantarn Dialah ibadah yang siapa menjaganya maka terhadap kewajiban lain ia akan lebih mampu menjaga. Barangsiapa yang menyia-nyiakannya maka ia lebih berani menyia-nyiakan yang lain


sumber: fb Yusuf  Mansyur Network

0 komentar:

Post a Comment