Pages

Friday 30 August 2013

Mengubah Persaingan Menjadi Keuntungan dengan Blue Ocean Strategy

Dua tahun yang lalu, saya terlibat dalam perbincangan untuk membuat rencana usaha bersama rekan-rekan saya. Dalam hal ini kami menerapkan manajemen strategi. Mereka ingin mendirikan sebuah warung kaki lima. Pertanyaannya adalah apa yang harus dijual. Sedangkan  di daerah kami sudah cukup banyak kompetitor. Hampir semua jenis makanan populer yang ada di Indonesia ada seperti nasi goreng, pecel lele, kwetiaw, mie rebus, sate kambing, sate ayam, dan warteg. Akhirnya rekan-rekan saya ingin mencoba menu yang belum ada. sebuah prinsip pemasaran klasik, jika tidak bisa menjadi yang pertama maka jadilah yang berbeda. Mau jualan pecel lele tentu tidak bisa karena makanan itu paling banyak yang jual di daerah kami saat itu.
Teman saya menggunakan prinsip blue ocean strategi daripada harus berdarah-darah dengan menu-menu populer tersebut. Mereka memutuskan untuk berjualan pecel sayur khas salah satu daerah asalnya yaitu, pecel ponorogo. Blue Ocean Strategy (strategy lautan biru) merupakan strategi bisnis dengan mencoba untuk menawarkan barang atau jasa yang baru dan seringkali dilupakan oleh pebisnis lain.
Tentu saja, penerapan strategi blue ocean ini sangat berbeda dengan para pengikut. Bukan seperti kebanyakan pengusaha yang ikut-ikutan jualan komoditas tertentu yang sudah diuji pasar. Melihat banyak yang sukses dengan jualan barang atau jasa tertentu, beberapa pengusaha ‘tergerak’ membuka bisnis yang sama. Sebagai  contoh adalah penjual mie ayam yang semakin menjamur karena terbukti ‘sukses’ di pasaran. Akan tetapi diantara penjual mie ayam harus bersaing dengan pangsa pasar yang semakin menipis.
Barangkali para pembaca web sudah ada yang mengenal pecel ponorogo. Jenis pecel ini didominasi oleh sayuran dengan sambal kacang yang sedap. Tapi umumnya tidak dijual di malam hari. Kebiasaan di daerah asalpun, pecel dimakan di siang hari. Bahkan ketika saya memperkenalkan warung teman saya itu tadi, beberapa mengernyitkan dahi, "malam hari?" Tidak umum memang. Tapi apa yang terjadi? Dalam waktu 2,5 jam rata-rata pecelnya sudah habis. Bahkan saya sendiri pernah beberapa kali tidak bisa membelinya karena kehabisan.
Satu tahun kemudian, melihat teman-teman saya sukses dengan pecel sayurannya, mulailah  buka warung-warung pecel sayuran di daerah setempat. Tidak ada rasa tersaingi karena teman saya tadi sudah memberikan trade-mark Pecel Ponorogo sedangkan bukanya malam hari. Sedangkan para ‘pengikut’ itu buka di siang hari. Melihat kesuksesan di warung yang awal, akhirnya pecel ini membuka cabang di tempat lain. Qodarullah, ternyata tidak sesukses sebelumnya. Faktor kunci sukses selain pecel sayuran adalah tempat.
Tempat jualan pecel yang sebelumnya bukanlah tempat yang permanen. Warung hanya berdiri di atas sebuah tenda. Selain itu, tempat warung adalah pusat jajanan malam di daerah setempat. Kiri kanannya ada penjual mie ayam, nasi goreng, sate kambing-ayam, soto ayam, gorengan, dsb. Bagi sebagian orang, mungkin penjual yang lain ini akan menjadi saingan. Bagi orang yang jeli melihat pasar, tempat seperti itu justru menguntungkan. Berjualan dengan para kompetitor di sebuah tempat justru akan banyak mendatangkan pembeli. 
Prinsipnya adalah (1) ketika calon pembeli datang, dia mungkin tidak sendiri dan tidak semuanya menginginkan menu yang sama (2) calon pembeli akan tertarik datang ke sebuah tempat yang memberinya banyak pilihan. Itulah satu faktor kesuksesan pecel ponorogo yang diberi nama Pecel Qulub itu. Semoga menjadi pelajaran bagi kita semua bahwa, menjadi pembuat tren dalam usaha itu sangat menguntungkan apalagi dengan menjalin kerjasama dengan para kompetitior akan semakin memajukan usaha kedua belah pihak. Banyak ide usaha yang harus dikembangkan, saatnya membuat tren dan menjalin kerjasama. Pelanggan butuh sesuatu yang berbeda.
sumber : http://pengusahamuslim.com/mengubah-persaingan-menjadi-keuntungan-dengan-1798#

Resep Es Kunyit Asam

Untuk 5 gelas.

Bahan:
• ½ kg kunyit
• 10 gelas air
• ½ kg asam jawa
• Gula jawa
• Garam

Caranya:
1. Kunyit disikat, dicuci bersih. Diparut lalu disaring untuk diambil sarinya.
2. Air kunyit direbus bersama asam jawa, dan gula jawa iris. Bubuhi sedikit garam, aduk-aduk sampai mendidih. Jangan lupa dicicipi. Angkat, didinginkan.
3. Kunyit asam disajikan dingin setelah disimpan di kulkas, atau dengan diberi es.

Tips :

Untuk menghilangkan warna kuning kunyit di jari-jari, langsung usap-usap jari dengan soda kue lalu cuci dengan sabun. Selain diparut, kunyit juga bisa dihaluskan dengan blender.

sumber : rasamasa.com

Kaya Tanpa Harta, Bisa?

Kekayaan hakiki bukanlah banyaknya harta benda, tetapi kecukupan dalam jiwa (hati).
Kalau pertanyaan ini: mau jadi orang kaya atau orang miskin, diajukan kepada kita, mayoritas, atau bahkan semua, akan memilih menjadi orang kaya. Wajar, karena kekayaan identik dengan kebahagiaan; identik dengan kecukupan dan ketenangan hidup. Rasanya hampir tidak seorang pun yang ingin hidup sengsara. Tetapi permasalahannya, dengan apa menjadi kaya sehingga bisa hidup tenang dan berkecukupan? Dengan harta benda atau pangkat dan jabatan duniawi semata?
Jawabnya: pasti: tidak. Karena kenyataan di lapangan membuktikan banyak orang yang memiliki harta berlimpah dan jabatan tinggi tapi hidupnya jauh dari kebahagiaan dan digerogoti berbagai macam penyakit kronis yang bersumber dari hati dan pikirannya yang tidak pernah tenang.
Kalau demikian, dengan apakah seseorang bisa meraih kekayaan, kecukupan dan kebahagiaan hidup sejati? Temukan jawabannya dalam hadis berikut. Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Bukanlah kekayaan itu dengan banyaknya harta benda, tetapi kekayaan (yang hakiki) adalah kekayaan/kecukupan (dalam) jiwa (hati).”(HR. al-Bukhari No. 6081 dan Muslim No. 1051)
Inilah jawaban hadis Rasulullah tersebut yang merupakan wahyu Allah Subhanahu wa ta ala, Pencipta alam semesta beserta isinya, termasuk jiwa dan raga manusia; Dialah Yang Maha Mengetahui tentang segala keadaan manusia, tidak terkecuali sebab yang bisa menjadikan mereka meraih kekayaan, kecukupan dan kebahagiaan hidup sejati. Maha benar Allah Subhanahu wa ta’ala yang berfirman, yang artinya,
{أَلا يَعْلَمُ مَنْ خَلَقَ وَهُوَ اللَّطِيفُ الْخَبِيرُ}
Bukankah Allah yang menciptakan (alam semesta beserta isinya) Maha Mengetahui (segala sesuatu)? Dan Dia Maha Halus lagi Maha Mengetahui.” (QS. Al-Mulk: 14)
Hadi tersebut merupakan argumentasi kuat, ditambah bukti nyata di lapangan, yang menunjukkan bahwa kekayaan dan kecukupan dalam hati merupakan sebab kebahagiaan hidup manusia lahir dan batin, meskipun tidak memiliki harta yang berlimpah.
Dalam hadis lain, Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Ketahuilah, sesungguhnya dalam tubuh manusia ada segumpal daging; jika segumpal daging itu baik, maka akan baik seluruh tubuh manusia, dan jika segumpal daging itu buruk, maka akan buruk seluruh tubuh manusia; ketahuilah bahwa segumpal daging itu adalah hati manusia.”(HR. al-Bukhari No. 52 dan Muslim No. 1599)
Benar, kekayaan sejati adalah iman kepada Allah Subhanahu wa ta’ala dan ridha terhadap segala ketentuan dan pemberian-Nya, yang melahirkan sifat qana’ah (selalu merasa cukup dengan rezeki yang diberikan Allah. Inilah sifat yang akan membawa kepada keberuntungan besar bagi seorang hamba di dunia dan akhirat. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Sungguh sangat beruntung seorang yang masuk Islam, kemudian mendapatkan rezeki yang secukupnya dan Allah menganugerahkan kepadanya sifat qana’ah (merasa cukup dan puas) dengan rezeki yang Allah Subhanahu wa ta’ala berikan kepadanya.” (HR. Muslim No. 1054)
Makna Kaya dan Miskin
Apa yang dijelaskan dalam hadis tersebut tidaklah mengherankan. Pasalnya, arti “kaya” yang sesungguhnya adalah merasa cukup dan puas dengan apa yang dimiliki, dan orang yang tidak pernah puas dan selalu rakus mencari tambahan, meskipun hartanya berlimpah, sungguh inilah kemiskinan yang sejati, karena kebutuhannya tidak pernah tercukupi.
Imam Ibnu Baththal berkata: “Makna hadis di atas: Bukanlah kekayaan yang hakiki (dirasakan) dengan banyaknya harta, karena banyak orang yang Allah jadikan hartanya berlimpah tidak merasa cukup dengan pemberian Allah tersebut, sehingga dia selalu bekerja keras untuk menambah hartanya dan dia tidak peduli dari mana pun harta tersebut berasal (dari cara yang halal atau haram). Maka (dengan ini) dia seperti orang yang sangat miskin karena (sifatnya) yang sangat rakus. Kekayaan yang hakiki adalah kekayaan (dalam) jiwa (hati), yaitu orang yang merasa cukup, qana’ah dan ridha dengan rezeki yang Allah limpahkan kepadanya, sehingga dia tidak (terlalu) berambisi untuk menambah harta (karena dia telah merasa cukup) dan tidak ngotot mengejarnya, maka dia seperti orang kaya.” (Kitab Tuhfatul ahwadzi, (7/35)
Oleh karena itu, kemiskinan yang sebenarnya adalah sifat rakus dan ambisi yang berlebihan untuk menimbun harta serta tidak pernah merasa cukup dengan pemberian Allah Ta’ala.    Padahal, kalau saja seorang manusia mau berpikir dengan jernih dan merenung: apakah kerakusan dan ketamakannya akan menjadikan rezeki yang telah Allah tetapkan baginya bertambah dan semakin luas? Tentu tidak, karena segala sesuatu yang telah ditetapkan-Nya tidak akan berubah, bertambah atau berkurang.
Bahkan lebih dari itu, justru kerakusan dan ambisi yang berlebihan mengejar perhiasan dunia, itulah yang akan menjadikannya semakin menderita dan sengsara. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Barangsiapa yang (menjadikan) dunia tujuan utamanya, maka Allah akan mencerai-beraikan urusannya dan menjadikan kemiskinan/tidak pernah merasa cukup (selalu ada) di hadapannya, padahal dia tidak akan mendapatkan (harta benda) duniawi melebihi dari apa yang Allah tetapkan baginya. Dan barangsiapa yang (menjadikan) akhirat niat (tujuan utama)-nya, maka Allah akan menghimpunkan urusannya, menjadikan kekayaan/selalu merasa cukup (ada) dalam hatinya, dan (harta benda) duniawi datang kepadanya dalam keadaan rendah (tidak bernilai di hadapannya).” (HR. Ibnu Majah No. 4105; Ahmad 5/183; ad-Daarimi No. 229; Ibnu Hibban No. 680; dan lain-lain dengan sanad yang sahih, dinyatakan sahih oleh Ibnu Hibban, al-Bushiri dan Syaikh Al-Albani)
Kesimpulannya: orang yang paling kaya adalah orang yang paling qana’ah (selalu merasa cukup dengan rezeki yang diberikan Allah Subhahu wa ta’ala) dan ridha dengan segala pembagian-Nya. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa saalam bersabda: “…Ridhahlah (terimalah) pembagian yang Allah tetapkan bagimu, maka kamu akan menjadi orang yang paling kaya (merasa kecukupan).” (HR at-Tirmidzi No. 2305 dan Ahmad 2/310; dinyatakan hasan oleh Syaikh Al-Albani)
Semoga bermanfaat bagi yang merenungkannya. (PM)

- sumber : http://majalah.pengusahamuslim.com/kaya-tanpa-harta-bisa

Thursday 29 August 2013

Resep Udang Goreng Mayonaise Special

Bagi anda pencinta seafood terutama udang, masakan ini pasti sudah tidak asing lagi bagi anda, Udang Goreng Mayonaise. Masakan yang biasa anda temukan di restoran Chinese Food sesekali juga bisa hadir di meja makan rumah anda loh, apalagi masakan ini tidak terlalu sulit untuk diikuti, yuk kita coba...


(Untuk 3 Porsi)

Bahan-Bahan 

1. Udang kupas 500gr
2. Tepung terigu 300gr
3. Telur 4btr (Diambil putihnya saja)
4. Sagu 100gr
5. Garam 1sdt
6. Lada 1 1/2 sdt
7. Mayonaise
8. Wijen putih

Cara membuat campuran tepung terigu 

Masukkan tepung terigu dan tambahkan sagu, lalu beri garam dan lada. Aduk hingga bercampur.
Cara Memasak 

1. Udang bersihkan dengan cara kupas kulitnya, sisakan bagian ekor.
2. Celupkan udang ke putih telur.
3. Setelah itu balurkan udang ke dalam adonan tepung terigu yang telah dicampur tadi.
4. Goreng udang hingga matang kecoklatan
5. Angkat udang, lalu berikan mayonaise, terakhir taburi wijen putih sebagai garnish.

Udang mayonaise ini dapat dijadikan menu tambahan ataupun sebagai camilan disaat santai. Selamat mencoba ^_^

sumber : http://id.she.yahoo.com

Wednesday 28 August 2013

Mengenal Programming dengan Extjs & PHP

Kali ini saya ingin berbagi mengenai pengenalan programming berbasis Extjs-PHP yang saat ini sayapun masih dalam tahap belajar.

Saya share ini dari beberapa artikel yang saya dapatkan di forum/blog online, semoga cukup membantu para new bie di EXT-PHP ^_^ 

Pokoknya Programming dengan ini seru dan dibawa enjoy aja , hehehe...

Berikut ulasannya :

Apa itu Ext-PHP?

Ext-PHP adalah framework yang diperuntukkan untuk membangun sebuah aplikasi web-desktop dengan sangat mudah memanfaatkan library Extjs sebagai User-interfacenya dan PHP sebagai back end server programmingnya.Ext-php mengadaptasi konsep MVC (model view controller) dalam core aplikasinya. jadi anda diharapkan memahami konsep tersebut, tetapi jangan kuatir akan ada tutorial untuk pembuatan modul-modulnya diwebsite ini

Apakah Ext-PHP cocok untuk proyek yang akan saya buat?

Jika anda ingin membangun sebuah aplikasi web yang mempunyai UI dan kemampuan layaknya aplikasi dekstop yang bisa berinteraksi secara maksimal dengan user jawabannya adalah ya.Misalkan anda membuat Perpustakaan Online, Sistem Akademik Online Ext-PHP sangat cocok untuk proyek yang akan anda buat

Apa saja fitur-fitur yang sudah dimasukkan dalam Ext-PHP?

Dukungan terhadap banyak database karena menggunakan ADODB-PHP
Layout Aplikasi yang sudah jadi hanya tinggal membuat menu dan modul-modul yang anda butuhkan
Multi User Login
User Manager untuk mengatur Group dan User dengan tingkat akses berbeda-beda atas menu
Menu Manager untuk mengatur menu dan modul-modul anda
Modul report dalam bentuk pdf dan Excel yang dapat diatur dimenu manager
dan masih banyak lagi


Apakah Ext-PHP gratis?
Ext-PHP adalah seratus persen gratis. karena saya yang membuatnya sendiri mulai dari awal. tapi anda harus ingat bahwa lisensi library Extjs adalah GPLv3 for open source projects. silahkan anda berkunjung ke websitehttp://www.sencha.com untuk lebih lanjut tentang penjelasan dari lisensi tersebut .



sumber : #kaskus 3FORUM #Computer Stuff #Website, Webmaster, Webdeveloper #Ingin Membuat Aplikasi Web Desktop dengan Extjs & PHP dengan cepat?

Tuesday 27 August 2013

Resep

Pages Kumpulan Resep-resep masakanku ....

Jus Semangka, Redakan Nyeri hingga Langsingkan Tubuh

Studi baru menunjukan bahwa selain membantu mencegah penyakit jantung jus semangka juga dapat membantu meredakan nyeri otot. Mengapa demikian?
Jus-Semangka-Redakan-Nyeri-hingga-Langsingkan-Tubuh
Jus semangka telah lama populer dikalangan para atlet, namun para peneliti baru sekarang memberikan alasan untuk terus mengonsumsi jus semangka. Hal ini diyakini karena kandungan asam amino L-citrulline yang ditemukan dalam buah semangka, mampu mempercepat waktu pemulihan para atlet dan dapat juga meningkatkan kinerja mereka.
Dalam sebuah berita yang diterbitkan oleh Journal of Agricultural and Food Chemistry, para peneliti menjelaskan bahwa semangka memiliki sifat antioksidan dan potensi untuk meningkatkan protein otot, dan ini adalah yang pertama kalinya para peneliti menganalisa efektivitas jus semangka yang diperkaya dengan L-citrulline.
Tim peneliti yang dipimpin oleh Dr. Encarna Aguayo, PhD., dari University of Cartagena-Food Engineeing Program, Spanyol, melakukan uji coba terhadap para relawan yang diberikan dua minuman satu jam sebelum berolahraga, sebagian relawan diberi jus semangka alami yang mengandung L-citrulline dan sebagian lagi diberi satu minuman berenergi yang tidak mengandung L-citrulline.
Hasilnya menunjukan bahwa L-citrulline dalam jus alami buah semangka lebih baik untuk tubuh, hal ini disebabkan karena zat kimia alami tersebut dapat mempercepat proses penghapusan asam laktat yang diketahui dapat menyebabkan rasa panas pada otot dan menimbulkan rasa nyeri.
Dilain tempat para peneliti dari Purdue University, AS, juga percaya bahwa buah semangka dapat menghentikan kolesterol ‘jahat’ (LDL) yang dapat menyebabkan penyumbatan arteri dan mengakibatkan seseorang mengalami gagal jantung.
Para peneliti juga menemukan, bahwa mengonsumsi buah semangka secara teratur membantu mengontrol berat badan seseorang dan menghilangkan penimbunan lemak pada pembuluh darah. Mereka meyakini bahwa rahasia kesehatan dari semangka terletak pada kandungan L-citrulline yang terkandung dalam jus semangka.
So, butuh ‘dorongan’ di gym ? minum jus semangka ya ! 

sumber :  | Penulis: DuniaFitnes.com